Kabupaten Cianjur, Jawa Barat- Cerita tragis seorang pria yang tak menyadari bahwa wanita yang dinikahinya sebenarnya adalah seorang pria telah menggemparkan warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Identitas “istri” tersebut terbongkar, meninggalkan kebingungan dan keheranan di kalangan masyarakat.
Awal Mula Terkuaknya Rahasia ESH
Kepala Unit Reskrim Polsek Naringgul, Bripka Ridwan Ependi, menceritakan bahwa terungkapnya identitas sebenarnya dari “istri” yang bernama Adinda Kanza (ESH) bermula dari kecurigaan keluarga AK. Pasca pernikahan pada 12 April 2024, tingkah laku ESH yang semakin menutup diri menjadi bahan perhatian keluarga besar AK.
Baca juga: PHE Bersinar: Capai Produksi Minyak dan Gas Impresif di Kuartal Pertama 2024
“Setelah menikah, ESH semakin tertutup dengan keluarga besar AK, sehingga membuat rasa penasaran mereka untuk mencari tahu lebih banyak tentang ESH alias Adinda Kanza,” ujarnya seperti yang dilansir dari Tribunnews.
Penelusuran Asal-Usul yang Mengejutkan
Keluarga AK kemudian melakukan penelusuran tentang asal-usul ESH, yang mengarah pada penemuan keluarga ESH. Setelah berkomunikasi dengan keluarga ESH, terbongkarlah fakta bahwa ESH sebenarnya adalah seorang pria.
Ridwan menjelaskan bahwa pada saat akad, wali nikahnya adalah tokoh agama, namun pernikahan tersebut tidak tercatat secara resmi oleh negara.
Asal Mula Hubungan yang Menyesatkan
AK dan ESH pertama kali berkenalan melalui media sosial pada tahun 2023. Mereka kemudian sering bertemu, bahkan ESH pernah diajak ke rumah AK. Saat bertemu, ESH kerap menggunakan cadar.
Baca juga: Inilah Empat Bansos Kemensos yang Bakal Cair di Bulan Mei 2024
Namun, setelah kasus ini terungkap, keluarga AK melaporkan ESH ke polisi. ESH mengakui bahwa pernikahan tersebut hanya untuk memanfaatkan AK.
Penyesalan dan Kesepakatan Damai
Ayah AK, D, mengungkapkan bahwa putranya berkenalan dengan ESH melalui Instagram. Meskipun sempat bertanya tentang orangtua ESH, D tidak curiga karena penampilan ESH.
Setelah terungkap, keluarga AK memutuskan untuk mencabut laporan polisi karena tidak tega melihat kondisi ayah ESH yang sudah tua dan sakit. Setelah musyawarah, kedua pihak keluarga sepakat untuk mencabut laporan tersebut.
Setelah proses perdamaian, ESH kembali ke rumah orangtuanya di Cianjur, sementara AK mengungsi untuk sementara demi pemulihan.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya memahami identitas pasangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.