Menteri PDIP yang Masih Bertahan di Kabinet Jokowi, Siapa Saja Mereka?

kepotimes.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan beberapa perombakan dalam kabinetnya selama dua periode kepemimpinannya. Di tengah pergantian dan perubahan posisi, beberapa menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih setia menduduki kursi strategis.

PDIP, sebagai partai pengusung Jokowi sejak Pemilihan Presiden 2014 dan 2019, memiliki peran signifikan dalam formasi kabinet.

Pada awalnya, PDIP memiliki beberapa posisi penting dalam kabinet, tetapi seiring waktu, jumlah menteri dari PDIP menyusut, dan kini hanya tersisa tiga orang yang masih aktif di kabinet Jokowi.

Siapa saja menteri PDIP yang masih menduduki posisi di kabinet saat ini?

Menteri PDIP yang Masih Bertahan di Kabinet Jokowi, Siapa Saja Mereka

1. Teten Masduki – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

    Teten Masduki adalah salah satu tokoh yang masih bertahan di kabinet Jokowi sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sejak 23 Oktober 2019.

    Sebelum menduduki posisi ini, Teten telah lama dikenal di kalangan masyarakat sipil, terutama saat memimpin Indonesia Corruption Watch (ICW) pada era BJ Habibie.

    Teten sempat menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (2015-2018) sebelum diangkat sebagai menteri.

    Namun, hubungan formalnya dengan PDIP baru dimulai pada Februari 2023, ketika Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, secara simbolis menyematkan jaket PDIP kepadanya dalam acara apel siaga di Banten.

    Sejak itu, Teten resmi menjadi bagian dari PDIP dan tetap memegang peran penting dalam kabinet, khususnya dalam memajukan sektor koperasi dan UKM yang menjadi tulang punggung ekonomi rakyat Indonesia.

    2. I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Bintang Puspayoga) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)

      I Gusti Ayu Bintang Darmawati, atau lebih dikenal sebagai Bintang Puspayoga, adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sejak 23 Oktober 2019.

      Sebagai kader PDIP, Bintang datang dari latar belakang keluarga yang sudah lama aktif di partai tersebut.

      Sebelum menjadi menteri, Bintang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia di Pemerintah Kota Denpasar.

      Prestasinya di Denpasar, seperti meluncurkan Kartu Guna Sewaka Dharma yang mengintegrasikan layanan kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan, menjadi landasan kuat bagi posisinya di pemerintahan pusat.

      Bintang membawa pendekatan empati dan inklusif dalam melindungi hak perempuan dan anak di Indonesia, memastikan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak terus berjalan sesuai dengan mandat kementerian.

      3. Abdullah Azwar Anas – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB)

        Abdullah Azwar Anas adalah salah satu kader PDIP yang baru-baru ini bergabung dengan kabinet Jokowi.

        Ia diangkat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) pada 8 September 2022, menggantikan Tjahjo Kumolo yang wafat.

        Sebelum terjun ke politik nasional, Azwar Anas memiliki rekam jejak yang mengesankan sebagai Bupati Banyuwangi selama dua periode (2010-2015 dan 2016-2021).

        Di bawah kepemimpinannya, Banyuwangi menjadi contoh transformasi daerah dengan inovasi digital dan peningkatan sektor pariwisata.

        Karier politik Azwar dimulai dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR RI (2004-2009). Namun, ia kemudian beralih ke PDIP pada 2015 dan memperkuat hubungan politiknya dengan partai tersebut.

        Sebelum menjabat sebagai Menpan-RB, Azwar juga pernah dipercaya sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada awal 2022.

        Dengan keahliannya dalam memimpin birokrasi dan pengelolaan aparatur negara, Azwar terus mendorong reformasi birokrasi di Indonesia, termasuk program digitalisasi dan perbaikan pelayanan publik.

        PDIP dan Kiprahnya di Kabinet Jokowi

        Pada awal masa kepemimpinan Jokowi, PDIP mengisi beberapa posisi penting di kabinet. Pada periode pertama, yang dikenal sebagai Kabinet Kerja, PDIP menempatkan empat menteri.

        Di periode kedua, Kabinet Indonesia Maju, jumlah kader PDIP meningkat menjadi lima orang. Namun, hingga kini hanya tiga menteri yang masih aktif di jajaran kabinet.

        Menurunnya jumlah menteri PDIP di kabinet disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk rotasi internal dan kebijakan reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi.

        Meskipun demikian, posisi PDIP di pemerintahan tetap memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan nasional.

        Kesimpulan

        Ketiga menteri PDIP yang masih bertahan di kabinet Jokowi, yaitu Teten Masduki, Bintang Puspayoga, dan Abdullah Azwar Anas.

        Masing-masing membawa kontribusi besar dalam menjalankan tugas mereka di bidang koperasi, pemberdayaan perempuan, dan reformasi birokrasi.

        Keberadaan mereka memperkuat posisi PDIP dalam mendukung agenda pemerintahan Jokowi hingga akhir masa jabatannya.

        Sebagai partai pengusung utama, PDIP terus menunjukkan kesetiaannya pada Jokowi dan berupaya memastikan kebijakan pro-rakyat tetap menjadi prioritas.

        Pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikan mereka di pemerintahan berikutnya masih menjadi perhatian publik, terutama menjelang pergantian setelah pemilu 2024.