Berita baru datang dari kota ibu negara Kepulauan (IKN)! Layanan internet satelit Starlink yang di bawah naungan perusahaan roket SpaceX milik Elon Musk akan diuji coba di sana pada bulan Mei 2024.
Ngeliat kabar ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ngelucu kalo dia masih pakai ponsel Nokia jadul. Ini merek dari Finlandia yang resmi bangkrut pada tahun 2014 dan kemudian dibeli oleh Microsoft. “Nih, soal Starlink, saya masih setia pakai Nokia, nih,” kata Basuki sambil tertawa, saat diwawancarai awak media di lokasi waduk, Kota IKN, Senin (6/5/2024).
Sebelumnya, Starlink udah dapet dua izin sebagai penyedia layanan Terminal Apertur Sangat Kecil (VSAT) dan Penyedia Layanan Internet (ISP). Selain diuji coba di IKN, dengan dapet dua izin itu, Starlink bisa nyediain internet kepada konsumen dalam skema Bisnis-ke-Konsumen (B2C) di Indonesia, alias langsung ke pengguna rumahan di Indonesia.
Baca juga: OpenAI Menggagas Teknologi Suara Baru Berbasis AI untuk Masa Depan yang Lebih Aman
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otoritas IKN, Mohammed Ali Berawi, mengungkapkan jadwal uji coba Starlink akan dilaksanakan pada Mei 2024 di tujuh lokasi di Kawasan Inti Pemerintah Pusat (KIPP) 1B. Uji coba ini meliputi area Hutan Kota, Kebun Raya, Rumah Sakit, Pusat Latihan PSSI, Depo BRT, dan Park and Ride.
Menurut Ali, uji coba yang dilakukan berkaitan dengan pemasangan dan akses satelit Orbit Rendah (LOW). Uji coba ini masih berada pada tingkat bukti konsep (PoC). “Tentu saja, setelah mendapatkan izin operasi, Starlink bisa berinvestasi dan memasang peralatan untuk mulai beroperasi di IKN,” kata Ali.
Namun, sampai sekarang, Starlink adalah satu-satunya penyedia layanan internet satelit yang tertarik untuk bergabung di IKN. Minat Starlink untuk berpartisipasi dalam pengembangan IKN sebenarnya disampaikan oleh Rebecca Hunter dari Urusan Pemerintahan Starlink dalam rapat bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Baca juga: OneDrive for Web Memperkenalkan Mode Offline Baru untuk Kemudahan Akses Berkas
Lembaga konsultan dunia, Tony Blair Institute (TBI), akan memfasilitasi pelaksanaan PoC untuk memanfaatkan internet berbasis satelit Starlink. PoC ini akan diimplementasikan di area pengembangan yang saat ini belum dilengkapi dengan jaringan serat optik.
Ini karena menunggu tahap pengembangan infrastruktur dasar terowongan multi-kegunaan (MUT). Selain berguna di area sedang dibangun dan area dengan akses terbatas, PoC ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan akses internet berbasis satelit.
Untuk pembangunan jaringan internet di area KIPP 1A, jaringan serat optik akan digunakan, dengan titik akhir di gedung atau tempat tinggal. Serat optik juga digunakan untuk menyediakan internet berbasis Wi-Fi di gedung atau tempat tinggal. Tidak hanya itu, jaringan broadband mobile 5G juga akan digunakan di area 1A.
Baca juga: Mark Zuckerberg memperkenalkan Pembaruan Komunitas WhatsApp, Inilah Fitur-Fiturnya
Bersamaan dengan masuknya investor ke IKN, pengembangan proyek sekarang sudah berkembang tidak hanya di area KIPP 1A, yang mencakup area Istana Presiden, Kantor Kementerian Koordinator, dan ekosistem pemerintahan, tetapi juga telah memasuki pengembangan area 1B.
Ali mengungkapkan bahwa selain Starlink, OIKN juga bekerja sama dengan Bakti Kominfo untuk memanfaatkan akses internet satelit Geostationary Earth Orbit (GEO) Satria di lima lokasi prioritas untuk perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024.
OIKN juga berencana menggunakan Lora-Wan untuk jaringan data IoT, tanpa jaringan internet, yang berguna untuk mengumpulkan data berbasis sensor untuk area dengan akses infrastruktur terbatas, seperti pemantauan area hutan dan keanekaragaman hayati. Dengan area hutan tropis mencakup 65 persen wilayah IKN, Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN juga mempertimbangkan memanfaatkan akses internet berbasis satelit dan jaringan sensor Lora-Wan.